INFORMASI

MAKLUMAN

Blog ini adalah hak milik Pintu Ilmu Resources (00159443-D) - PUSAT RAWATAN HOMEOPAYHY- yang beralamat di: Pusat Perubatan Holistik dan Alternatif 4932, Traffic Light Tok Jiring, Jalan Kelantan 21060 Kuala Terengganu, Darul Iman. Untuk lokasi klinik sila klik di sini

Pada 08/11/2015 klinik ditutup kerana doktor bertugas outstation. Harap maklum.

TESTIMONIAL TERKINI i

TAJAAN

Jumaat, 1 Julai 2011

NABI MUSA DAN EMPAT BUAH RUMAH


Suatu ketika Nabi Musa a.s bermunajat kepada Allah SWT:    “Ya…Allah..perlihatkanlah misteri-misteri hikmahMU kepadaku.“

Tidak lama kemudian terdengarlah sebuah jawaban, “Masuklah melalui gunung ini kemudian masuklah kesebuah desa yang ada diperjalanan, di sana engkau akan melihat empat rumah yang saling berhadapan. Ketuklah pintu rumah tersebut dan tanyalah tentang mereka, siapa mereka sebenarnya, apa pekerjaan mereka dan bagaimana cara kerja mereka.“

Ketika Nabi Musa a.s turun dari atas gunung dan memasuki desa itu serta sampai di depan empat rumah tadi, beliau mengetuk salah satu pintunya dan berkata, “Siapakah anda, apa perkerjaan anda dan apa yang anda inginkan dari Allah.?”

Mereka berkata: “Kami adalah petani, pekerjaan kami bertani, apa yang kami inginkan dari Allah adalah supaya menurunkan banyak hujan di tahun ini, agar kami dapat merasa cukup berkat banyaknya hasil yang kami tanam.“

Ketika Nabi Musa a.s meninggalkan rumah itu dan pergi kerumah lain serta bertanya tentang hal yang sama, mereka berkata: “Pekerjaan kami adalah membuat pasu bunga, sekarang kami membuat banyak tembikar, apabila matahari banyak bersinar dan tidak hujan, niscaya kami akan merasa puas.”
Ketika Nabi Musa a.s pergi ke rumah yang ketiga dan menanyakan hal yang sama, mereka berkata: “Kami memiliki banyak padi, semuanya telah kami ketam. Kalau datang angin besar, kami akan menjemur dan menganginkannya agar terpisah biji (gandum dan beras) dari jeraminya. Dengan begitu, kami akan beroleh kebaikan yang banyak.”

Ketika Nabi Musa a.s pergi ke rumah keempat dan dengan menanyakan hal yang sama pula, mereka berkata: ”Kami adalah pemilik pohon yang berbuah. pohon-pohon kami mempunyai banyak buah. Kalau tidak ada angin atau ribut, buah-buahan kami akan tetap dipohonnya. Dengan begitu, kami akan merasa puas.”
Sambil dipenuhi rasa heran, Nabi Musa a.s meninggalkan tempat itu dan berkata: “Ya Allah.. yang satu meminta hujan, sedangkan yang lain meminta panas, yang satu lagi meminta angin ribut, sedangkan yang lain meminta angin sepoi-sepoi. Semua keinginan mereka saling berlawanan. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan yang dapat membahagikan sama rata keperluan mereka sesuai dengan kehendak mereka dan sesungguhnya hanya Engkaulah Tuhan yang memberikan rezeki kepada mereka.”